warriorweeknow, Jakarta – Pemerkosaan yang dilakukan pria berinisial A (33) di Jenepont, Sulawesi Selatan pada Januari 2024 masih menimbulkan kemarahan warga, khususnya sang ibu.
Hal ini mengakibatkan kerusakan pada rumah yang mereka yakini milik pelaku kejahatan. Video tersebut pun viral di Twitter setelah diunggah ke akun @kegblgnunfaedh pada 4 Mei 2024.
Korbannya, seorang gadis remaja berusia 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP, merupakan tetangga sebelah pelaku. Meski pelaku sudah ditahan dan dicurigai sejak Februari, namun warga masih merasa tidak puas.
Para ibu tersebut masuk dan bersama-sama menghancurkan rumah yang bukan milik pelaku, melainkan milik kerabatnya.
Peristiwa vandalisme terjadi pada 1 Mei 2024 sekitar pukul 09.30 Wita. Kapolsek Tamalatea Iptu Suardi mengatakan, aparat tidak mampu membubarkan massa karena jumlah massa terlalu banyak sehingga hanya bisa memantau lokasi kejadian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gennepont Supriyadi Anwar, AKP, menyayangkan tindakan tersebut karena kasus pemerkosaan tersebut sudah diproses dan tersangka telah ditetapkan serta ditahan sejak Februari 2024.
Istri pelaku, MRT, juga mengecam tindakan tersebut karena rumah yang rusak bukan milik keduanya. Mereka hanya tinggal bersama orang tuanya.
Aksi vandalisme tersebut dilaporkan pihak MRT pada Mei 2024, namun belum ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab atas aksi vandalisme tersebut.
Tragedi pemerkosaan yang dilakukan A. terjadi sejak Januari 2024 dan terjadi di rumah korban di Kecamatan Tamalateo, Jenepont, Sulawesi Selatan.
Supriyadi menjelaskan, saat kejadian, korban sedang berduaan dengan adiknya. Sedangkan orang tuanya akan berangkat ke Kalimantan.
Pemerkosaan bermula saat seorang pemabuk masuk ke rumah korban melalui pintu samping.
Saat itu, pelaku membawa korban yang hendak buang air kecil ke kamar mandi. Pelaku kemudian menyeret korban ke dalam kamar hingga akhirnya pemerkosaan terjadi.
Setelah perbuatannya, pelaku mencuri dan melarikan diri bersama istrinya ke kerabat. Berikut videonya pic.twitter.com/vXCBT95JXS — Kegoblogan.Unfaedah (@kegblgnunfaedh) 4 Mei 2024
Usai aksi perusakan rumah pelaku pemerkosaan viral di media sosial, ia mendapat banyak dukungan dari warganet.
Hal tersebut dianggap sebagai sanksi sosial dan bentuk kemarahan warga, khususnya perempuan, terhadap perilaku biadab yang dilakukan laki-laki.
“Saya setuju, tapi saya tidak setuju. Saya setuju, karena para ibu menentang kasus pemerkosaan. Namun sayang, kerugian tersebut sangat disayangkan, karena yang menderita tentu bukan yang menderita, melainkan tetangga yang menderita. Tapi tidak apa-apa. , itu terjadi,” tulis akun @/skyyniverse.
“Saya sepenuhnya setuju. Mungkin ibu-ibu ini bosan dengan pemberitaan atau kenyataan bahwa pemerkosa mendapat hukuman yang ringan dan tidak memikirkan nasib korbannya. Jadi mereka melampiaskan kekesalannya. Biar mereka tahu kalau mereka pemerkosa,” kata akun @/Iannovita1.
“Ketika pemerintah lalai dan bekerja sesuai keinginannya, hanya ada satu kata – penganiayaan terhadap diri sendiri,” tulis akun @/uceis_me.