0 0
Tren Mobil Listrik Diprediksi Terus Tumbuh di 2025 - PORTAL BERITA PAY4D lapaktoto Slot Gacor 4D

Tren Mobil Listrik Diprediksi Terus Tumbuh di 2025

Read Time:2 Minute, 22 Second

warriorweeknow, Jakarta – Studi S&P Global Mobility menunjukkan penjualan kendaraan listrik akan tumbuh sebesar 30 persen di seluruh dunia pada tahun 2025. Klaim ini membuat kondisi pasar menjadi sangat sulit. Sebagian besar produsen mengatakan mereka berencana untuk melambat karena lemahnya permintaan kendaraan listrik.

Kajian tersebut juga menyebutkan kendaraan ramah lingkungan, khususnya battery electric vehicle (BEV), akan mencapai 15,1 juta unit dan memiliki pangsa pasar sebesar 16,7 persen dari total penjualan kendaraan.

Para ahli juga memperkirakan bahwa mobil listrik akan menghasilkan 11,6 juta penjualan pada tahun 2024, atau mencakup 13,2 persen dari pasar global.

Perkiraan angka di atas bergantung pada beberapa wilayah di mana pasar kendaraan listrik akan terus tumbuh. Misalnya, pasar AS disebut tumbuh sekitar 36 persen dari pangsa pasar sebelumnya sebesar 11,2 persen.

Meskipun pemerintahan Trump yang baru akan menerapkan pajak tambahan pada mobil listrik dan produk impor yang masuk ke AS tahun depan, terdapat masalah dengan perkiraan ini.

Tiongkok sekali lagi akan menjadi sarang penjualan kendaraan listrik. Meski tidak sebesar pertumbuhan di wilayah lain, namun berkat pangsa pasar sebesar 30 persen penjualan secara nasional, angka pertumbuhannya tetap mengesankan.

Pasar kendaraan listrik Tiongkok diperkirakan akan tumbuh sebesar 20 persen dan penjualan kendaraan bermotor konvensional akan meningkat untuk pertama kalinya pada tahun depan.

Pemerintah Tiongkok telah menetapkan sasaran penjualan kendaraan listrik melebihi model ICE pada tahun 2035, namun tampaknya target tersebut telah tercapai lebih awal.

Meski demikian, prediksi Tiongkok terhadap mobil listrik bukannya tanpa masalah. Pasar mobil listrik di Negeri Tirai Bambu belakangan ini dilanda permasalahan kelebihan pasokan, ketatnya persaingan, dan perang harga yang membuat merek mobil listrik lokal terjerumus ke dalam masalah serius.

Pabrikan Eropa, Jepang, dan Amerika juga menghadapi masalah di Tiongkok. Ketika mereka mendominasi penjualan beberapa tahun yang lalu, para pembuat mobil bekas ini mengalami perlambatan karena mereka beralih ke merek lokal.

Pada tahun 2020, pangsa pasar merek-merek tersebut sebesar 64 persen, dan pada tahun 2024 turun menjadi 37 persen. 

Pasar EV Eropa pun tak kalah seru. Riset menunjukkan pasar mobil listrik Eropa masih bisa tumbuh karena sejumlah negara menghadapi kendala terkait penghapusan subsidi dan produk mobil listrik dari China. Angka tersebut sekitar 43 persen dari sebelumnya 20 persen pangsa pasar.

 

Indonesia sendiri akan dilanda demam mobil listrik pada tahun 2024. Dengan bantuan berbagai kebijakan pemerintah, mobil listrik berkembang pesat.

Merek-merek Tiongkok membanjiri negara ini dengan produk-produk menarik, sekaligus menantang pabrikan Korea Selatan dan Jepang yang sudah mapan. 

Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia tidak akan berhenti mendukung kendaraan listrik. Program insentif PPN DTP dan PPnBM diperuntukkan bagi model BEV dan hybrid yang diimpikan pabrikan Jepang.

Model hybrid mendapat PPnBM DTP sebesar 3 persen. Tak hanya itu, pemerintah memberikan insentif PPN DTP sebesar 10 persen atas impor CKD EV.

PPNBM DTP atas impor kendaraan listrik CBU dan CKD sebesar 15 persen dan pembebasan bea masuk atas impor kendaraan listrik CBU.

Sumber: Oto.com

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %