BERLIN – Komisi Eropa menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan negosiasi dengan Tiongkok guna mencapai kesepakatan mengenai tarif kendaraan listrik (EV) yang diproduksi di Tiongkok.
BACA JUGA – Volkswagen mulai khawatir dengan produsen mobil listrik China
Seorang pejabat senior UE mengatakan Komisi saat ini sedang menyelidiki dugaan subsidi untuk kendaraan listrik dari Tiongkok.
Menurut tiga sumber yang dekat dengan masalah ini, Komisi Eropa telah mengajukan proposal kepada 27 negara anggota UE untuk tarif final mobil listrik Tiongkok, dengan tingkat tarif ditetapkan pada bulan September.
Seperti dilansir Asia Nikkei, pemungutan suara atas usulan tersebut rencananya akan digelar pada hari Jumat.
Namun, ada juga teks tambahan yang menyebutkan bahwa negosiasi dengan China sejauh ini belum menyelesaikan perselisihan dugaan subsidi tersebut.
Selain itu, negosiasi untuk mencapai kompromi dapat terus berlanjut meskipun negara-negara UE menyetujui tarif yang diusulkan.
Komisi Eropa juga mengatakan pihaknya mungkin mempertimbangkan kembali “langkah-langkah harga” – yang mencakup harga impor minimum dan batasan volume – setelah sebelumnya menolak tawaran dari perusahaan Tiongkok.
Direktur Komisi yang membidangi pertahanan perdagangan, Martin Lucas, mengatakan kepada Parlemen Eropa bahwa negosiasi teknis dengan Tiongkok kini berlangsung hampir setiap hari dan dapat berlangsung hingga akhir Oktober.
Kesimpulan dari investigasi ini bukanlah akhir dari negosiasi dengan China untuk mencari solusi. Investigasi ini memiliki tenggat waktu hukum yang harus dipenuhi dan tindakan akhir harus diselesaikan paling lambat tanggal 31 Oktober, jelas Lucas.
