warriorweeknow, Jakarta – Aksi Ratna Sarumapait yang mengendarai mobil di jalan raya saat festival Nipi di Bali sepertinya belum mendapat sanksi biasa atau adat dari tokoh adat setempat. Ratna baru diminta kembali ke vila tempatnya menginap pada Senin 11 Maret 2024.
Kepala Desa Adat Tandig Win Wartana mengatakan, pihaknya baru memerintahkan Ratna kembali ke kediamannya saat mencegat Ratna dan sopir pribadinya di depan kantor LPD Desa Adat Tandig, Jalan Pantai Beruwa no 93, Tubbining, Badung, Bali.
Sesampainya dan masuk desa, Ratna Sarumpait pun diawasi oleh Pikalang agar tidak kembali sebelum napi selesai. Semuanya berjalan baik sehingga diputuskan untuk tidak menerapkan pembatasan normal.
“Hal ini kami diskusikan dengan lembaga adat yang ada di Desa Adat Tandig. Keputusan ini diambil karena yang bersangkutan telah meminta maaf dan mengaku tidak mengetahui bahwa tanggal 11 Maret adalah Hari Popok.” 13 Agustus 2024.
“Dia juga langsung menyadari kesalahannya, dia tidak protes dan langsung kembali ke desanya. Kita tidak tahu apakah dia sedang berlibur atau ada pekerjaan di sini, yang pasti dia hanya datang beberapa hari. Dan desa itu sudah lama kosong,” katanya.
Vartana berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari dan menjadi bahan penilaian bagi kita semua. Ia mengatakan, “Kita juga harus berhati-hati dalam menyikapi gambar-gambar yang dipublikasikan yang terkadang tidak ada narasinya, sehingga bisa menimbulkan kesalahpahaman, seolah-olah dalam hal ini semuanya sudah terselesaikan dengan baik.”
Aksi Ratna Sarumpate berkeliling menggunakan mobil saat Nappy Day di Bali pada Senin, 11 Maret 2024 masih ramai diperbincangkan. Tokoh masyarakat dan politikus asal Bali, Ni Loh Jelantik termasuk yang mengecam tindakan Ratna, meski mengaku tidak mengetahui tanggal tersebut merupakan perayaan Hari Nipi.
Kejadian ini dipublikasikan di media sosial dan menarik berbagai perhatian. Kebanyakan orang berharap bahwa pelanggar biasanya akan disetujui tanpa kecuali. Ni Luh Djelantik pun berharap Ratna Sarumpait dituntut dengan sanksi adat karena melanggar aturan Nipi.
“Karena kelakuan laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu melanggar aturan. Kenal laki-laki itu, tahukah kamu siapa dia?” Ucap Ni Loh dikutip dari postingan di akun Instagram miliknya, Senin 11 Maret 2024.
Komentar tersebut dilontarkan Nai Loh sembari mengunggah foto Ratna yang sedang turun di dalam mobil dan duduk di kursi penumpang depan. “Buck, lain kali, gunakan ponselmu untuk mencari informasi. Di mana dunia berada, langit akan berhenti,” tulisnya.
Terima kasih Perbakal Desa Tebobining Billy Kamajia. Bendisa Tandig Bill Wartana, Killian Adat Tigal Gandol, Vera Diko dan seluruh jajaran pecalang dan @polsek_kuta_utara @polresbadung_ besok pagi akan ada rapat dan para pelanggar akan hadir. Public figure kami. Seharusnya ada orang yang memberi contoh, bukan “walaupun kami minta maaf, orang mendukung penerapan sanksi,” tulis Ni Loh di postingan lain, Senin.
Sebagai salah satu orang yang merayakan Nappy di hari ini, Nai Loh mengaku tak seharusnya membuka media sosial namun terpaksa karena adanya pelanggaran adat saat Nappy.
“Rajeng Raina Naypi sayangku. Mohon maaf Mbok telah membatalkan puasa Naypi dan selesai menulis di sini untuk membantu dan menghibur masyarakat Bali yang melakukan Naypi Kator Brata,” katanya seraya menambahkan bahwa pihak berwenang akan menerapkan tindakan tersebut. Pembatasan yang tepat pada Ratna Sarumpait.
Saat ditanya staf gaya hidup warriorweeknow tentang kalimat Ratna, Rabu 13 Maret 2024, desainer sepatu itu hingga berita ini ditulis belum memberikan tanggapan.
Sementara informasi petugas Peklang, kejadian bermula saat mereka melihat mobil tersebut melaju di depan sekretariat adat desa atau dekat Jalan Pantai Berowa, Desa Tabubinang, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Usai diberhentikan, Ratna yang berpakaian serba biru mengaku ingin mencari ATM dan mengaku salah tanggal popok saat ditanya alasannya beraktivitas di luar rumah.
“Dia mungkin keluar bareng supir atau orang lain untuk cari ATM. Alasannya karena petugas bilang Nappy ada di tanggal 9,” kata Vartana mengutip akun Instagram @undercover.id. Usai pemukulan, ibu aktris Atiqa Hsi Hulan dan sopirnya diminta kembali ke desa tempat tinggalnya.
Ratna kemudian kembali ke rumahnya tanpa ada keberatan. Peklang meminta Ratna untuk tidak keluar rumah selama festival Popok. Wartana enggan berspekulasi soal kelakuan Ratna saat beraktivitas di luar rumah saat Nappy Day di Bali.
“Mungkin dia tidak tahu. (Surat imbauan) sudah lama dikeluarkan. Kami berharap warga Katur menerapkan bendera Pinipan, tidak boleh keluar rumah, itu intinya.” dikatakan