0 0
Ramai Efek Samping Vaksin AstraZeneca Sebabkan TTS atau Pembekuan Darah, Kemenkes Angkat Bicara - PORTAL BERITA PAY4D lapaktoto jepang slot

Ramai Efek Samping Vaksin AstraZeneca Sebabkan TTS atau Pembekuan Darah, Kemenkes Angkat Bicara

Read Time:2 Minute, 54 Second

warriorweeknow, Jakarta – Isu komplikasi vaksin AstraZeneca (AZ) belakangan ini menyita perhatian karena disebut-sebut memiliki efek samping trombositopenia (TTS) dan trombositopenia atau trombosis.

Hal tersebut dijawab oleh Siti Nadia Tarmizi, Direktur Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat (Kemenkes RI), Kementerian Kesehatan Indonesia.

Menurutnya, efek samping tersebut bukanlah hal baru. Sekadar informasi, vaksin yang izin edarnya telah melalui studi keamanan yang ketat.

“Ada empat tahap, dari tahap satu sampai tahap empat, dan sebenarnya ada sedikit catatan untuk memulainya, dan bagi masyarakat yang memiliki masalah kesehatan seperti kelainan trombosit, pihak AstraZeneca mengatakan agar berhati-hati dalam pemberiannya sejak awal,” kata Nadia. pertemuan . Senin 6 Mei 2024 di Jakarta Barat.

Nadia menambahkan, KIPI Komna sebelumnya melakukan penelitian di tujuh provinsi untuk melihat efek samping COVID-19. Penelitian dilakukan mulai Maret 2021 hingga Juli 2022 dan tidak terbatas pada AstraZeneca.

“Dan dilaporkan tidak ada penggumpalan darah atau penggumpalan darah akibat vaksin AstraZeneca,” kata Nadia.

Sementara itu, ada komplikasi lain seperti bengkak, demam, dan komplikasi ringan lainnya.

“KIPI Komna menunggu laporan kejadian akibat komplikasi, namun sejauh ini kami belum menemukan adanya kasus kelainan trombosit akibat AstraZeneca. Teman-teman juga bisa melihat keterangan Badan POM mengenai hal tersebut,” kata Nadia.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menyatakan belum ada laporan kejadian terkait seperti TTS atau trombositopenia pasca penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia.

BPOM melalui keterangan resmi yang diterima warriorweeknow pada 5 Mei 2024 mengatakan: “Sampai April 2024, belum ada laporan kejadian terkait keselamatan di Indonesia, termasuk kejadian TTS terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca.”

Hal ini berdasarkan penelitian BPOM tentang pemantauan keamanan vaksin bersama Kementerian Kesehatan dan KOMNAS PP KIPI.

Observasi tersebut meliputi surveilans aktif terhadap Kejadian Tidak Diinginkan (AEC) pada program vaksinasi COVID-19 pada bulan Maret 2021 hingga Juli 2022 di 14 rumah sakit rujukan (unit pelaksana surveilans aktif) di 7 provinsi di Indonesia. .

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa manfaat pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca lebih besar daripada risiko komplikasinya.

Vaksin COVID-19 digunakan untuk mengurangi dampak dan kematian akibat infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kejadian TTS yang terkait dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca sangat jarang terjadi (kurang dari 1 dalam 10.000 kejadian).

Peristiwa TTS yang sangat langka ini terjadi antara 4 dan 42 hari setelah penggunaan dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca. Peristiwa TTS tidak berhubungan dengan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca jika terjadi di luar periode tersebut.

Menurut BPOM, ahli epidemiologi Dickey Budiman juga mengatakan TTS merupakan penyakit langka. Efek tersebut mungkin terjadi setelah menerima vaksin Covid-19, terutama setelah menerima vaksin AstraZeneca.

“Itu disebut kondisi langka, artinya tidak semua orang akan seperti ini, hanya sedikit yang mengalaminya. TTS terjadi ketika terjadi penurunan jumlah trombosit atau pembekuan darah abnormal yang disebut trombositopenia,” jelas Dickey kepada Health warriorweeknow dalam pemberitahuan tertulis yang dikutip Jumat (3/5/2024).

Jarangnya angioedema ditunjukkan dengan angka kejadian yang hanya 8,1 kasus per juta penerima vaksin.

“Risiko setelah menerima TTS dosis pertama AstraZeneca adalah 8,1 kasus per juta penerima vaksin, jadi sebenarnya kecil.”

Nah, setelah dosis kedua, (kasus) turun menjadi 2,3 kasus per juta penerima vaksin. Jadi (risikonya) turun, jangan khawatir, kata Dickey.

Di masa lalu, hemangioma dapat menyebabkan pembekuan darah yang serius, yang dalam kasus yang jarang terjadi bahkan dapat mengancam jiwa, jelas Dickey.

Secara ilmiah, hal ini bisa terjadi karena adanya respon imun terhadap vaksin. Hal ini terjadi ketika tubuh penerima vaksin AstraZeneca membuat antibodi yang menyerang trombosit, dan kemudian dipicu oleh trombosit yang tidak normal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %