0 0
Perlambat Laju Perubahan Iklim dengan Pilih Bahan Pangan Berkelanjutan, Apa Itu? - PORTAL BERITA PAY4D lapaktoto jepang slot

Perlambat Laju Perubahan Iklim dengan Pilih Bahan Pangan Berkelanjutan, Apa Itu?

Read Time:2 Minute, 33 Second

warriorweeknow, Jakarta – Pilihan bahan makanan masyarakat berdampak besar terhadap kesehatan bumi.

Itu sebabnya Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyatakan bahwa sepertiga gas rumah kaca global berasal dari sistem pangan dunia. Mulai dari produksi, pengemasan, distribusi, pembuangan.

Untuk mencegah pemanasan global, penduduk dunia perlu mengambil tanggung jawab untuk mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca. Inilah penyebab terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.

“Perubahan iklim tidak bisa dihentikan karena sudah terjadi. Namun, bersama-sama kita bisa memperlambat laju perubahan iklim. Langkah yang bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan pola makan berkelanjutan, termasuk pemilihan makanan. Termasuk juga apa yang berkelanjutan,” ujar CEO tersebut. . dan berkata. Founder Co-Food Sustainesia, Jaqualine Wijaya dalam siaran pers yang diterima Health warriorweeknow, Jumat 7 Juni 2024. 

Jaqualine menambahkan, pola makan berkelanjutan perlu dilihat secara holistik, tidak bisa dilihat dari satu aspek saja, melainkan dari beberapa aspek. Diantaranya adalah lingkungan hidup, kesehatan, sosial dan ekonomi.  

Menurut Jaqualine, Gema, pendiri Nyampah Jantan, menilai proses produksi pangan tidak boleh membebani generasi sekarang dan mendatang. Baik sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Kita perlu memikirkan sumber atau sumber pangan, kandungan nutrisinya, lalu memikirkan sisa makanan,” kata Gemma.

Gemma menambahkan, sisa makanan menjadi fokus utama para lelaki Nyampa.

Oleh karena itu, Nyampah Jantan kerap mengunggah konten-konten cara mengurangi sisa makanan, antara lain: Cara menyimpan makanan agar tahan lama. Pentingnya pembelian bahan pangan lokal dan musiman. Undangan untuk membeli makanan dengan potongan harga. Seruan untuk mengakhiri pembuangan sisa makanan ke tempat pembuangan akhir (TPA), karena dapat mempercepat perubahan iklim.

Lalu jenis bahan makanan apa yang memenuhi standar berkelanjutan?

Pangan berkelanjutan adalah pangan yang mudah diperoleh dan terjangkau. Misalnya pangan yang dihasilkan oleh petani lokal.

Ini adalah bahan makanan yang ramah lingkungan. Sebab produk pangan lokal tidak perlu menempuh perjalanan jauh sebelum sampai ke tangan konsumen.

Berbeda dengan pangan impor yang melalui jalur distribusi panjang dan menggunakan banyak kemasan untuk menjamin keamanannya. Pangan impor juga memerlukan waktu penyimpanan yang cukup lama sehingga berpotensi menurunkan nilai gizinya.

“Keuntungan membeli produk pangan lokal adalah mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. “Karena proses ini dapat mengurangi jejak karbon, sekaligus membantu produsen lokal, petani, dan nelayan,” kata Jacqueline.

Keunggulan lainnya adalah produk lokal cenderung melimpah, mudah beredar, dan harga sangat terjangkau, tambahnya.

Salah satu kelompok pangan yang mudah diperoleh adalah buah-buahan musiman.

“Biasanya produksi lebih banyak saat panen. Misalnya, saat mangga sedang musim, berbagai jenis mangga mudah didapat dimana-mana dengan harga murah.”

“Semakin banyak orang membeli mangga saat sedang musim, semakin kecil kemungkinan mangga tersebut membusuk dan kemudian terbuang sia-sia. “Selain itu, membeli buah musiman juga berarti membantu petani lokal,” kata Jaqualine.

Gemma menambahkan bahan pangan musiman relatif bertanggung jawab, berkelanjutan dari waktu ke waktu dan terbukti memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Ditambah lagi, kita bisa mendukung produk lokal di daerah kita masing-masing. “Misalnya, masyarakat NTT bisa makan nasi sorgum daripada menanak nasi dari nasi, sehingga menjaga keanekaragaman hayati,” kata Gema.

Karena mudah didapat dan harganya terjangkau, masyarakat tidak perlu membeli banyak stok produk lokal dan musiman. Beli secukupnya agar tidak menyia-nyiakan makanan. Jika stok habis, masyarakat bisa membeli lagi sesuai kebutuhan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %