JAKARTA, warriorweeknow – Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan kompleks yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sejak awal kehidupan seseorang.
Dalam podcast terbaru yang diunggah di channel YouTube Raditya Dikka, psikolog Dr. Elvin Gunawan memberikan pendapatnya bagaimana gangguan jiwa bisa dimulai dari proses yang terjadi di dalam kandungan.
“Jalan Menuju Gangguan Jiwa Dimulai dari Rahim Ibu,” kata Dr. Dikutip oleh Elvin Gunawan.
Ia menjelaskan, perkembangan syaraf dan sistem syaraf paling cepat pada janin terjadi pada usia kehamilan sembilan bulan. Pada masa ini, kualitas nutrisi yang diterima ibu hamil sangat mempengaruhi perkembangan otak anak.
“Misalnya bisa dibayangkan seorang ibu tidak siap secara finansial untuk memberikan gizi yang baik kepada anaknya, karena gizi sangat penting bagi janin dalam kandungannya,” ujarnya.
Menurutnya, kekurangan gizi dapat mempengaruhi kepadatan neuron di otak anak. Dr. Gunavan juga menjelaskan bahwa momen bonding atau hubungan emosional antara ibu dan janin sangatlah penting.
“Jika tidak dilakukan, maka bonding moment itu tidak akan terjadi, sehingga bayi sebenarnya bisa merasakan apakah disayangi sejak dalam kandungan ibunya atau tidak,” jelasnya.
Gizi yang tidak memadai dan kurangnya hubungan emosional yang positif dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mental anak.
Juga, Dr. Gunavan mengatakan, kondisi rumah juga berperan penting dalam perkembangan mental anak.
“Bisa dibayangkan jika di rumah seperti terjadi perang dunia dan yang didengar seorang anak hanyalah tangisan ibunya. Nanti kalau kita besar, bapak dan ibunya sering bertengkar, terbentuklah keluarga ya,” ujarnya.
Konflik dan ketidakstabilan dalam lingkungan keluarga dapat memperburuk mood pertumbuhan anak.
Raditya Dika menanyakan bagaimana dampak masa kanak-kanak yang penuh kekerasan terhadap anak-anak pada tahap perkembangan selanjutnya, seperti masa balita dan masa emas.
“Ya, itu datang dengan periode kekerasan seperti ini yang menyebabkan sinapsis saraf otak menyusut,” ujarnya. Pengurangan jumlah sinapsis ini mungkin berlanjut hingga masa remaja, yang secara fisiologis belum sempurna, ujarnya.
Menurut Dr. Nah, gangguan jiwa pada masa remaja seringkali merupakan akibat dari akumulasi masalah yang dimulai sejak dalam kandungan dan diperburuk oleh pengalaman masa kecil.
“Sebenarnya yang tersisa hanyalah membawa telur yang retak,” ujarnya seraya menambahkan bahwa kondisi mental seseorang bisa sangat rapuh jika tidak mendapat dukungan dan lingkungan yang stabil sejak dini. Raditya Dikka Ungkap Sisi Lain Dirinya yang Jarang Diketahui: Ternyata Tak Suka Anak Kecil Raditya Dikka dikenal dengan selera humornya yang jenaka, berpikiran terbuka, terkadang menyentuh topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari warriorweeknow.co.id 15 November, 2024