0 0
Kasus Child Grooming di Game Online Marak, Orang Tua Harus Waspada! - PORTAL BERITA PAY4D

Kasus Child Grooming di Game Online Marak, Orang Tua Harus Waspada!

Read Time:1 Minute, 27 Second

JAKARTA – Orang tua patut mewaspadai kecenderungan pertukangan anak yang dilakukan melalui game online. Dampaknya sangat berbahaya bagi anak di bawah umur.

Apa itu penitipan anak? Penitipan anak adalah proses di mana predator membangun kepercayaan dan ikatan emosional dengan seorang anak.

Tujuannya sangat buruk: untuk eksploitasi seksual. Pada dasarnya mengasuh anak merupakan teknik manipulatif yang dilakukan secara perlahan dan bertahap sehingga membuat anak sulit mengenali bahaya. Dan ini dilakukan melalui video game.

Kasus penitipan anak menjadi viral

Akun

“Adik dari teman saya yang melaporkan kasus ini adalah korbannya,” cuit @olafaa_.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyebut kasus penitipan anak marak terjadi di Indonesia belakangan ini.

“Tren yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat khususnya anak-anak yang tidak bisa menghindari penggunaan dan pengaruh gadget,” jelas Ratna Susianavathy, Petugas Subbagian Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA.

“Pendekatan yang dilakukan saat ini adalah predator menggunakan platform seperti game untuk melakukan aksinya,” tambah Ratna, mengutip meluasnya prevalensi pornografi anak di media sosial.

Nahar, Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, mengatakan proses pengasuhan anak saat ini sangat memprihatinkan. Karena tersembunyi di bagian obrolan game/platform pribadi, sangat sulit untuk melacak kemajuan anak.

Predator Menormalkan Porno Proses mendandani anak sangat panjang dan lambat. Biasanya membuat korban tertidur. Pertama, predator mencari anak-anak yang rentan. Mungkin mengalami masalah di rumah, kesepian atau mencari perhatian. Platform game adalah media yang ideal.

Kemudian, predator mencoba menjalin ikatan dengan anak tersebut. Misalnya saja berpura-pura menjadi sahabat, menunjukkan rasa simpati terhadap permasalahannya, serta memberikan perhatian dan pujian.

Pemangsa menawarkan pengertian, bantuan, atau hadiah untuk memuaskan kebutuhan emosional atau fisik anak.

Terakhir, predator secara bertahap memperkenalkan percakapan seksual atau materi pornografi, yang menormalkan perilaku ini dan menghilangkan hambatan pada anak. Dan yang terakhir adalah kontak fisik atau pelecehan online.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %