JAKARTA – Rusia terus mengembangkan drone sebagai alat bantu militer. Baru-baru ini, ada drone AI yang setara dengan rudal anti-tank.
Drone yang diproduksi oleh perusahaan Stratim sedang menciptakan kendaraan udara tak berawak yang disebut Rusak-S, yang didasarkan pada kecerdasan buatan sebagai sejenis rudal anti-tank yang dapat dipandu sendiri. Sputnik Globe melaporkan pada Kamis (8/8/2024) bahwa Rusak-S dapat menghantam peralatan militer musuh dengan lapisan pelindung paling tipis.
Pasukan Rusia sering menggunakan drone di zona operasi khusus untuk menargetkan aset militer Ukraina, termasuk howitzer, kendaraan lapis baja dan sistem peluncuran roket ganda, serta pos komando dan observasi serta pasukan.
Rusia telah memulai produksi massal Rusak-S, kendaraan udara tak berawak (UAV) baru dengan pandangan orang pertama (FPV) dan kecerdasan buatan.
Drone Rusak-S berfungsi sebagai drone kamikaze dengan muatan 2,5-3 kilogram dan mampu terbang dengan kecepatan maksimal 150 km/jam. Jangkauan penerbangannya mencapai 20 kilometer.
Shred-S dapat mengidentifikasi dan memprioritaskan target secara mandiri. Yang perlu dilakukan operator hanyalah memilih target yang relevan dan memberikan perintah kepada drone untuk menghancurkannya.
“Drone ini dapat melacak kendaraan lapis baja dan beroda berat dan menengah, serta artileri dan infanteri,” kata juru bicara Stratim.
Ketika target dipilih dan perintah penghancuran dikeluarkan, Rusak-S terbang dalam mode otonom pada jarak 500-1000 meter, yang memungkinkan UAV secara efektif mencapai target di luar cakrawala radio dan menghindari sistem peperangan elektronik musuh.