LONDON – Bola Dyson telah lama menarik perhatian para astronom yang mencari kecerdasan luar angkasa.
Seperti yang dilaporkan IFL Science, tujuh bintang baru-baru ini diidentifikasi sebagai kandidat potensial, yang sebagian besar memancarkan radiasi dalam panjang gelombang inframerah.
Spekulasi awal menunjukkan bahwa ini mungkin merupakan tanda panas dari sejumlah pesawat ruang angkasa yang mengorbit bintang-bintang ini. Namun penelitian baru menunjukkan penjelasan yang lebih membosankan: debu galaksi terlibat dalam hal ini.
Berbagai cara telah dilakukan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi, salah satunya adalah mencari bukti adanya proyek skala besar di luar angkasa.
Di sinilah Dyson Ball berperan. Dikonsep oleh Freeman Dyson pada tahun 1960, konsep ini membayangkan peradaban maju membangun struktur besar di sekitar bintang untuk menangkap energi dan bahkan membangun habitat.
Struktur ini kemungkinan besar akan menutupi seluruh bintang, dan Dyson berhipotesis bahwa tanda-tanda struktur tersebut, seperti radiasi infra merah yang berlebihan, dapat dideteksi.
Penemuan Proyek Hephaestus mengungkap tujuh bintang tipe M dari sampel lima juta bintang yang ditemukan oleh Gaia. Satelit astronomi ini memetakan bintang-bintang di Bima Sakti dan telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai penelitian.
Meskipun penemuan ini menarik, penting untuk diingat bahwa debu galaksi tetap menjadi penjelasan yang paling mungkin. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui sifat sebenarnya dari emisi inframerah misterius ini.
Para ilmuwan terus mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi, dan Dyson Sphere tetap menjadi konsep futuristik yang menarik imajinasi kita.
Penemuan di masa depan mungkin akan mengungkap apakah struktur raksasa seperti ini benar-benar ada atau hanya fiksi ilmiah.
