0 0
Dokter: Ibu dengan Riwayat TB Tetap Boleh Beri ASI kepada Anak - PORTAL BERITA PAY4D lapaktoto jepang slot

Dokter: Ibu dengan Riwayat TB Tetap Boleh Beri ASI kepada Anak

Read Time:1 Minute, 33 Second

warriorweeknow, JAKARTA – Banyak ibu hamil atau menyusui yang merasa khawatir saat terdiagnosis TBC. Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah: “Jika bayi saya mengalami ruam, bolehkah saya menyusuinya?”

Dokter Spesialis Pernapasan dan Paru Anak (Ilmu Pernafasan) IDAI Muhammad Fahrul Uddin menjelaskan, ibu menyusui yang menderita TBC tetap diperbolehkan menyusui bayinya. “ASI tetap bisa diberikan. “Mereka disarankan minum obat selama dua minggu saja untuk sembuh,” ujarnya.

Ia berpesan kepada orang tua yang sakit dan yang masih menyusui untuk tetap memakai masker saat berinteraksi dengan dan di sekitar anak. Mencegah penularan penyakit menular melalui udara kepada anak-anak. Namun, tidak semua ibu penderita TBC bisa menyusui bayinya. Ibu penderita campak disarankan untuk tidak menyusui anaknya.

“Ibu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah disarankan untuk tidak menyusui karena risikonya tinggi terhadap bayinya.”

Orang tua diharapkan menjaga pola hidup bersih, seperti ventilasi yang cukup dan pencahayaan yang cukup di setiap ruangan untuk mencegah paparan kuman. Karena penyakit ini menular melalui udara, maka udara yang bersih dan sirkulasi yang baik dapat membunuh virus tersebut. Hal ini ditularkan ke bayi yang dapat melewati plasenta selama kehamilan wanita hamil. Dengan keadaan ini, diharapkan para orang tua dapat berkonsultasi langsung dengan dokter dan segera meminum obat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, india menempati urutan kedua setelah India dalam hal beban tuberkulosis, menurut laporan global tahun 2022. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan terdapat 969.000 kasus TBC di Indonesia, dengan 717.941 kasus dilaporkan. Tuberkulosis resistan obat (TB RO) merupakan masalah kesehatan masyarakat, jumlah kasusnya semakin meningkat dan memerlukan pengendalian yang komprehensif oleh semua pihak.

Pada tahun 2013, Kementerian Kesehatan menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat sebagai acuan manajemen pengendalian TB RO di Indonesia. Secara global, kemajuan dalam pengobatan tuberkulosis RO telah pesat dalam hal pendekatan diagnostik, campuran pengobatan, dan manajemen penyakit yang berpusat pada pasien (patient-centered approach).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %