warriorweeknow, Jakarta – PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 3,08 triliun untuk tahun buku 2023 pada rapat umum pemegang saham tahunan PT CIMB Niaga Tbk. Dividen yang dibagikan pada 3 April 2024 sebesar Rp 122,67 per saham.
Pertimbangan pembagian dividen didasarkan pada data keuangan per 31 Desember 2023, antara lain laba bersih yang diatribusikan kepada induk perusahaan sebesar Rp6,47 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp3,08 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp49,33 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen tahun buku 2023, antara lain: Tanggal efektif 3 Mei 2024 Pasar reguler dan pasar negosiasi 19 April 2024 Tanggal ex-dividen Pasar reguler dan 22 April 2024 Pasar negosiasi 23 April 2024 Tanggal Dividen Pasar Uang Tanggal 24 April 2024 Tanggal Mata Uang Dividen Pasar 23 April Tanggal Pencatatan Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Tunai (DPS) 2024 Tanggal Pembayaran Dividen 3 Mei 2024
Hingga akhir perdagangan saham pada Rabu 3 April 2024, harga saham BNGA turun 2,8 persen menjadi Rp 2.080 per saham. Saham BNGA dibuka naik 10 unit ke Rp 2.150 per saham. Harga saham BNGA berada pada level tertinggi Rp 2.160 dan terendah Rp 2.060 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.126 jam dengan volume perdagangan 188.377 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 39,6 miliar.
Diberitakan sebelumnya, Banc PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) melaporkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan bunga selama tahun 2023.
Laba bersih PT CIMB Bank Niaga Tbk (BNGA) meningkat 28,54 persen menjadi Rp, mengutip laporan keuangan investor portofolio bank emiten Lo Kheng Hong kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis, Kamis (22/2/2024). 6,55 triliun pada tahun 2023 dari Rp5,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan melaporkan laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp 8,4 triliun pada tahun 2023, tumbuh 27 persen dan mencetak laba per saham sebesar Rp 259,45.
Pendapatan bunga perseroan dilaporkan meningkat 11,76 persen menjadi Rp17,38 triliun pada 2023 dari Rp15,55 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun pendapatan bunga bersih dan syariah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,91 persen dari Rp13,47 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp13,35 triliun pada tahun 2023.
Perseroan melaporkan aset sebesar Rp334,36 triliun pada tahun 2023 dari periode 2022 sebesar Rp306,75 triliun.
Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan pertumbuhan laba karena laba sebelum pajak mencapai Rp 8,4 triliun, sebuah rekor.
Dia mengatakan perbaikan kualitas aset tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) yang signifikan, yaitu turun dari 2,8 persen pada Desember 2022 menjadi 2 persen pada Desember 2023.
“Kedepannya, kami akan memberikan solusi keuangan terbaik yang relevan untuk memenuhi beragam kebutuhan dan pertumbuhan nasabah,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resmi yang disampaikan dalam Keterbukaan Informasi BEI.
Ia juga mengatakan perseroan akan terus melanjutkan komitmennya untuk menjaga prioritas strategis sejalan dengan dinamika industri perbankan dan keuangan. Area fokus utama perusahaan secara konsisten berfokus pada: memperluas basis nasabah, mengembangkan portofolio CASA, memastikan peningkatan berkelanjutan dalam kualitas aset, dan memimpin kebangkitan perbankan digital.
“Sejalan dengan komitmen kami untuk selalu memberikan layanan keuangan terbaik kepada seluruh nasabah, pendekatan strategis yang tegas memungkinkan kami menghadapi masa depan yang lebih baik,” kata Lani.
CIMB Niaga menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,0% dan 89,3%.
Total aset konsolidasi per 31 Desember 2023 sebesar Rp334,4 triliun (+9,0% YoY), memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Total dana pihak ketiga (DPK”) meningkat menjadi Rp 235,9 triliun (+3,8% Y-o-Y), menunjukkan rasio giro dan tabungan (CASA) yang baik sebesar 63,9%.
Lani mengatakan, hal ini juga menegaskan komitmen CIMB Niaga dalam mengembangkan hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital CIMB Niaga. Tercatat 86% pembukaan deposito berasal dari jalur digital.
“Di CIMB Niaga, kami juga fokus pada customer centricity, salah satunya adalah terus memberikan nasabah nilai dan pengalaman yang unik dan berbeda saat bertransaksi bersama CIMB Niaga,” ujarnya.
Pada tahun 2023, pihaknya berhasil mempertahankan angka Net Promoter Score (NPS) sebesar 50%. Lani mengatakan, hal ini menunjukkan banyaknya nasabah yang tidak hanya setia, namun bersedia merekomendasikan CIMB Niaga kepada keluarga, teman, atau koleganya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada nasabah, karyawan, dan pemangku kepentingan atas kepercayaan, dukungan, dan kepercayaannya terhadap CIMB Niaga selama periode ini,” kata Lani.
Total kredit/pendanaan meningkat 8,5% Y-o-Y menjadi Rp 213,4 triliun, terutama disebabkan oleh pertumbuhan perbankan korporasi sebesar 11,7% Y-o-Y diikuti oleh pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (“UKM”) sebesar 9,5% Y-o-Y dan perbankan konsumer sebesar 9,9%. .
Peningkatan tertinggi pada kredit/pembiayaan ritel didorong oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (“KPM”) sebesar 15,7% Y-o-Y.
Di perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (“UUS”) CIMB Niaga berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia dengan total pendanaan Rp55,2 triliun (+17,0% Y-o-Y) dan DPK Rp44,9 triliun (+13,7) . %Y-o-Y) per 31 Desember 2023.
Lani mengatakan, berkat komitmen kuat terhadap program lingkungan hidup, perseroan telah mencapai beberapa perkembangan signifikan di tahun 2023, antara lain mencatatkan pembiayaan utang berwawasan lingkungan sebesar Rp55,45 triliun atau 25,97% dari total pembiayaan.