0 0
BEI Sebut Ada Peningkatan Produk Waran Sejak 2022 - PORTAL BERITA PAY4D

BEI Sebut Ada Peningkatan Produk Waran Sejak 2022

Read Time:4 Minute, 7 Second

warriorweeknow, Jakarta – Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, terjadi peningkatan produk sekuritas terstruktur di pasar modal Indonesia sejak 2022-2023. 

Nyoman mengungkapkan, jumlah efek baru meningkat pesat sejak tahun 2022, dari hanya 13 pendaftaran efek terstruktur baru pada tahun 2023 menjadi 182 pendaftaran efek terstruktur baru. 

“Peningkatan transaksinya hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 saat pertama kali diluncurkan. Pada tahun 2022 rata-rata jumlah transaksi hanya Rp 2,6 miliar, sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi Rp 5, 4 miliar,” kata Nyoman dalam jaminan terstruktur yang tercatat di CGS-CIMB, Senin (5/2/2024). 

Menurut Nyoman, produk efek di BEI dapat menjadi alternatif produk investasi yang mudah dipahami dan diminati investor. Dengan adanya produk penjaminan, Nyoman berharap dapat meningkatkan aktivitas perdagangan dan pertumbuhan investor pasar modal. 

“Kami di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat berharap banyak anggota bursa yang mengembangkan bisnis di pasar modal sebagai emiten atau penyedia likuiditas surat berharga terstruktur,” kata Nyoman. 

Pada hari Senin tanggal 5 Februari 2024, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia resmi mengumumkan 6 produk penjaminan terstruktur. Sekuritas Terstruktur seri pertama memiliki saham dasar pada 6 perusahaan portofolio IDX30, dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar.

 

Sebelumnya, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dikabarkan resmi mengumumkan 6 produk penjaminan terstruktur. Sekuritas Terstruktur seri pertama memiliki saham dasar pada 6 perusahaan berkas IDX30, dengan likuiditas tinggi, dan kapitalisasi pasar besar.

Sahamnya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): BBCAYUCX4A, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): BMRIYUCX4A, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): MDKAYUCX4A, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) X4: TLKMY , PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): UNVRYUCX4A, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): GOTOYUCX4A.

Direktur Utama PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Lim Kim Siah mengatakan penerbitan surat berharga terstruktur ini menunjukkan komitmen perseroan untuk meluncurkan investasi baru yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 

“Dengan menerbitkan surat berharga tersebut, kami menunjukkan komitmen kami kepada investor dan menyediakan beragam produk investasi sesuai dengan kebutuhan investasi para investor, khususnya investor ritel,” kata Lim, pada acara pendaftaran efek, Senin (5/2/2024). ). 

Lim berharap penerbitan surat berharga terstruktur dapat membantu meningkatkan jumlah transaksi pasar modal Indonesia dan menarik investor baru. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan, produk waran di BEI dapat menjadi alternatif produk investasi yang mudah dipahami dan diminati investor. “Kami berharap produk ini dapat meningkatkan perdagangan dan jumlah investor,” jelas Nyoman. 

Nyoman mengungkapkan, jumlah surat berharga baru meningkat pesat sejak tahun 2022 yang baru terdaftar sebanyak 13 surat berharga terstruktur, namun pada tahun 2023 akan terdapat 182 pendaftaran surat berharga terstruktur baru. 

Selain itu, terjadi peningkatan transaksi hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 saat pertama kali diluncurkan. Pada tahun 2022, rata-rata jumlah transaksi hanya sebesar Rp 2,6 miliar, sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi Rp 5,4 miliar. 

 

Diberitakan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada tiga perusahaan sekuritas yang akan menjadi penerbit efek terstruktur.

Actio S. Kepala Unit Pengembangan Bisnis Structured Product BEI Pradapaningsih mengatakan, sudah ada satu efek yang memiliki izin usaha penyedia likuiditas (LP) dan sedang dalam proses penerbitan. Selain itu, masih ada dua sistem jaminan lainnya yang sedang berkembang. 

Sayangnya, dia tidak menjelaskan secara rinci sekuritas mana saja yang akan menjadi penerbit sekuritas terstruktur selanjutnya. 

“Ada tiga (yang sedang bekerja), satu sudah mengakuisisi perusahaan sebagai LP dan sedang dalam proses penerbitan, dan dua lainnya sedang dalam proses pengembangan sistem,” ujarnya dalam Edukasi Jurnalis Pasar Modal secara virtual, Kamis. (9/11/2023). 

Dengan begitu, dia berharap ketiga emiten potensial tersebut bisa menggairahkan perkembangan dan transaksi surat berharga terstruktur. 

Selain itu, BEI juga menargetkan transaksi efek terstruktur mencapai 1 persen dari rata-rata nilai transaksi harian (ADT). Pasalnya, sekuritas terstruktur merupakan salah satu produk non-saham yang paling diminati investor.

Padahal, produk penjaminan terstruktur ini baru diluncurkan pada tahun 2022. Meski demikian, BEI mengakui transaksi waran terstruktur harian saat ini masih jauh dari target. 

Pradapaningsih mengatakan, pihaknya optimistis transaksi penjaminan terstruktur dapat meningkat di masa depan. Sebab BEI terus melakukan sosialisasi dan edukasi secara intensif untuk menjangkau investor yang cocok dengan produk ini.

“Dibandingkan RNTH sebesar Rp10 triliun per hari, masih cukup jauh dari target 1 persen,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pengembangan Bisnis Derivatif BEI Pier Ridge optimistis target 1 persen akan tercapai jika melihat kondisi investor yang semakin memperhatikan produk ini.

“Kalau kita benchmark dengan bursa tetangga, Malaysia, Thailand, Singapura, mereka sudah lama mempunyai sekuritas terstruktur, omzetnya 6 persen dari pasarnya. Kami sangat yakin, seiring dengan semakin sadarnya investor, kami bisa bersaing dengan tetangga kami. “, kata Pier. 

Dari sisi investor, jumlah investor pada surat berharga terstruktur relatif sedikit, masih ribuan. Ke depan, BEI berharap dapat memiliki lebih dari 10 ribu investor efek terstruktur. 

Menurut Pradapaningsih, investor surat berharga terstruktur sebaiknya berusia 30-40 tahun dengan syarat sudah mengetahui risikonya, memiliki pendapatan tetap, dan juga merupakan pedagang aktif di pasar modal.

Menimbang hal tersebut, BEI juga menyebut produk waran terstruktur ini cocok bagi investor yang merupakan trader aktif. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %