JAKARTA – Turki menorehkan sejarah dengan memproduksi jet tempur siluman bernama KAAN. Pesawat ini berhasil melakukan penerbangan pertamanya pada 21 Februari 2024 dari Murted Air Command, di utara ibu kota Ankara.
Setelah 13 menit, prototipe tersebut terbang dengan kecepatan 265 mil per jam di ketinggian 8.000 kaki sebelum kembali ke Murtad. Tes selanjutnya mencakup ketinggian yang lebih tinggi dan kecepatan suara hingga dua kali lipat.
Jet tempur bermesin ganda tersebut akan melakukan debut publik pada Maret 2023, lapor majalah Popular Mechanics pada Jumat (1 Maret 2024). KAAN mirip dengan pesawat tempur siluman F-22A Raptor AS. Hidung dan badan pesawat aluminium terbuat dari titanium, dan bagian atasnya dilapisi dengan bahan karbon termoplastik ringan dengan reflektifitas rendah yang awalnya dikembangkan di Turki untuk F-35.
Karena senjata yang dipasang secara eksternal dapat mengganggu kemampuan siluman, pesawat tempur ini memiliki dua ruang “pipi” internal di dekat mesin yang dapat membawa dua rudal jarak pendek. Teluk utama di bawah kapal juga mampu membawa empat roket jarak jauh atau senjata udara ke permukaan, sehingga kemampuan KAAN semakin lengkap.
Mesinnya dilengkapi dengan mesin turbofan KAAN American F110-GE-129. Dengan mesin ini, ia mampu mencapai kecepatan Mach 1,8-2,2 pada ketinggian 55.000 kaki, hingga 9 Gs, dan jangkauan pembakaran internal 700 mil. Pesawat tempur ini juga dirancang untuk supercruise, yang berarti terbang terus menerus dengan kecepatan tinggi tanpa menggunakan afterburner yang boros bahan bakar. Penggunaan dua mesin akan meningkatkan biaya, namun akan mengurangi kerugian akibat kerusakan mesin.
Dari segi persenjataan, pesawat tempur KAAN dilengkapi dengan peralatan pengintaian dan senjata presisi jarak jauh. Ini termasuk rudal Meteor standar NATO dan rudal Bozdogan buatan Turki, rudal Gokdogan, rudal jelajah SOM dan rudal anti-tank MAM-T.
Di dalam kokpit kaca KAAN terdapat autopilot perintah suara AI yang dapat mendaratkan pesawat jika pilot tidak sadarkan diri, dan Martin-Baker dari Inggris. Pabrikan akan memasang radar AESA galium-nitrit, sensor inframerah di hidung pesawat, dan sistem penargetan elektro-optik 360 derajat di bawah layar. Kemudian muncul sistem misi arsitektur terbuka, visi berbasis helm, dan kemampuan mengendalikan jet tempur Anka-3 yang menyertainya.
Pesawat tempur siluman KAAN masih belum sempurna, prototipenya saat ini belum memiliki sistem misi. Dua prototipe berikutnya, yang dijadwalkan terbang pada tahun 2025 dan 2026, akan dilengkapi dengan sistem tersebut.
Setelah total 7-10 model diproduksi, 10 pesawat Block 1 pertama dijadwalkan mulai beroperasi pada 2030-2033. Setelah itu, armada F-16 Turki akan diganti secara bertahap, dan total 24 pesawat akan diproduksi massal setiap tahunnya hingga tahun 2070.