warriorweeknow Jakarta Hari Anti Tembakau Sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei merupakan momen penting untuk mengingatkan masyarakat, khususnya generasi muda, akan bahaya tembakau bagi kesehatan.
Berdasarkan data yang ada, penggunaan rokok tembakau dan produk tembakau lainnya (TCP) semakin meningkat dan menjadi tren di kalangan remaja, anak-anak, dan remaja.
Padahal, Indonesia mempunyai bonus demografi dengan masa produktif yang diharapkan bisa menjadi generasi emas. Jika anak-anak tidak terlindungi dari gempuran industri rokok, harapan generasi muda untuk menjadi generasi emas bisa pupus.
Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Paru Indonesia (PDPI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan upaya harus dilakukan untuk mencegah penggunaan rokok di kalangan generasi muda.
Berikut 10 saran yang perlu dilakukan untuk melindungi generasi muda dari bahaya rokok seperti disampaikan Tjandra pada konferensi pers dalam rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diselenggarakan PDPI dan IDI pada Jumat (31/05/2024). . 1. Mengembangkan kawasan tanpa rokok
Perluasan kawasan tanpa rokok harus dilaksanakan dengan lebih baik. Upaya ini tidak akan efektif jika sekolah dan perguruan tinggi tidak memperbolehkan merokok di dalam lingkungan sekolah, namun memperbolehkan merokok di luar lingkungan sekolah.
“Kita tahu kalau di sekolah dan kampus tidak boleh merokok, tapi jangan bilang tidak boleh merokok di sekolah dan ada penjual rokok di luar sekolah sehingga mereka merokok di luar sekolah,” kata Tjandra.
Pelajar dan mahasiswa dapat diminta untuk membujuk orang tua, keluarga, dan lingkungannya untuk berhenti merokok.
“Jadi kalau kita bisa mengajak pelajar dan mahasiswa serta orang tua atau keluarganya untuk berhenti merokok, menurut saya itu hal yang sangat bagus,” kata Tjandra.
Jadi gunakan momen ini untuk mendorong keluarga Anda berhenti merokok. 3. Melaksanakan pendidikan dan penelitian tentang bahaya rokok
Memasukkan dampak buruk merokok ke dalam kurikulum sekolah dan kurikulum pendidikan tinggi dengan bahasa yang sederhana.
4. Memberikan layanan berhenti merokok
Layanan berhenti merokok yang komprehensif disediakan dalam berbagai cara yang dapat diakses untuk memfasilitasi mereka yang ingin berhenti merokok.
Saat ini media sosial menjadi sangat penting untuk mendapatkan informasi, sehingga alangkah baiknya generasi muda dapat memanfaatkannya untuk mendorong masyarakat berhenti merokok di Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini.
“Pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, seluruh pelajar dan mahasiswa dapat didorong untuk memposting nasihat berhenti merokok di media sosial mereka,” kata Tjandra. 6. Menolak praktik pemasaran negatif dari industri tembakau
Media sosial penting tidak hanya dalam menjelaskan bahaya merokok tetapi juga dalam memerangi aktivitas pemasaran produk rokok.
“Industri rokok menggunakan berbagai platform digital untuk mempromosikan produknya yang berdampak pada generasi muda. Oleh karena itu, media sosial yang positif diharapkan dapat melawan aktivitas pemasaran negatif industri tembakau.”
Salah satu cara untuk melindungi generasi muda dari bahaya rokok lainnya adalah dengan memperketat pembatasan penjualan dan pemasaran produk rokok kepada generasi muda. 8. Bea cukai dan kenaikan harga rokok
Tjandra menjelaskan, upaya kenaikan cukai dan harga rokok bertujuan untuk mencegah anak-anak membeli rokok dan melindungi generasi muda dari bahaya rokok. 9. Perluasan gambar peringatan pada bungkus rokok
Gambar peringatan pada bungkus rokok sangat berpengaruh dan pengembangan gambar/peringatan penting dilakukan karena Indonesia memiliki jumlah gambar paling sedikit di ASEAN. 10. Peraturan Ketat Periklanan, Promosi dan Sponsor
Media sosial dan Internet harus memiliki aturan ketat mengenai periklanan, promosi, dan sponsorship. Hal ini penting dilakukan karena pengaruh iklan, promosi dan sponsorship rokok terhadap remaja telah meningkatkan angka merokok di kalangan remaja.