0 0
Hubungan Makanan dengan Suasana Hati, Benarkah Bisa Perbaiki Mood? - PORTAL BERITA PAY4D lapaktoto jepang slot

Hubungan Makanan dengan Suasana Hati, Benarkah Bisa Perbaiki Mood?

Read Time:1 Minute, 45 Second

warriorweeknow, JAKARTA – Beberapa orang merasakan moodnya membaik setelah mengonsumsi makanan tertentu. Misalnya: Saat sedih atau kesal, ada orang yang langsung makan yang manis-manis, seperti coklat dan es krim, dan langsung merasa lebih baik.

Namun, adakah penjelasan ilmiah di balik kemampuan makanan tertentu dalam memengaruhi suasana hati kita? Psikiater Georgia Ede menjelaskan, sederet zat yang terkandung dalam makanan memang bisa mengatur hormon, namun ada juga zat yang hanya meredakan sementara.

Kata comfort food atau makanan yang menenangkan adalah kode untuk makanan yang meningkatkan kadar gula darah dan dopamin, yang dapat memberikan kelegaan yang cepat dan sementara ketika Anda merasa kesal, cemas, atau khawatir, kata Ede di laman Huffington Post, Minggu (18/ 02/2024).

Ironisnya, makanan yang tinggi karbohidrat olahan ini justru merangsang perasaan tidak nyaman. Namun, ada jenis nutrisi lain yang dapat memberikan efek positif pada suasana hati dan terbukti secara ilmiah dapat mengatur hormon yang memengaruhi suasana hati.

Menurut penelitian, sifat makanan yang mengatur suasana hati berhubungan langsung dengan triptofan. Merupakan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia, sehingga harus diperoleh melalui makanan.

Triptofan ditemukan di banyak makanan, termasuk kacang-kacangan, oat, pisang, susu, tuna, keju, dan ayam. Mengonsumsi makanan kaya triptofan dapat membantu meningkatkan kadar serotonin di otak, sehingga memberikan efek positif pada suasana hati.

Namun, Ede mengingatkan bahwa asam amino lebih merupakan kekuatan pengendali daripada kekuatan pendorong. Otak menyerap triptofan dari aliran darah dan menggunakan sebagian darinya untuk menghasilkan serotonin, neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi triptofan dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan mental, namun tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya triptofan dapat memerangi perasaan depresi,” kata Ede.

Penulis buku Change Your Diet, Change Your Mind ini juga menjelaskan bahwa hubungan antara kondisi mental seseorang dengan apa yang dimakannya sangatlah kompleks. Jika seseorang merasa kesepian, ia tidak bisa langsung melawan perasaan tersebut dengan mengonsumsi sesuatu.

Makanan tertentu dapat mengurangi suasana hati yang buruk atau kesepian untuk sementara, namun tidak memiliki efek yang bertahan lama. Orang juga harus melakukan sesuatu terhadap apa yang dialaminya, misalnya berbicara dengan orang terdekatnya atau melakukan sesuatu yang menyenangkan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %