warriorweeknow, Jakarta – Platform video pendek TikTok dikabarkan memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengunggah video berdurasi lebih panjang. Fitur ini digadang-gadang bisa bersaing dengan platform serupa seperti YouTube.
TikTok sedang bereksperimen dengan memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk mengunggah video berdurasi satu jam, demikian laporan CBS News dan Tech Crunch, serta CNET, Senin (20/5/2024).
Fitur ini merupakan langkah terbesar bagi platform tersebut karena saat ini pengguna hanya dapat mengunggah video berdurasi maksimal 10 menit. Namun, perusahaan tidak menyebutkan kapan tepatnya fitur ini akan tersedia untuk seluruh pengguna TikTok.
Upaya TikTok untuk menampilkan lebih banyak video di platformnya diyakini bertujuan untuk semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu platform berbagi video terpopuler di dunia, termasuk bersaing dengan platform lain seperti YouTube.
Sekadar informasi, aplikasi TikTok mendapatkan popularitas di seluruh dunia karena fitur halaman For You yang menyediakan konten acak berdasarkan kesukaan pengguna. Fitur ini benar-benar mampu menarik minat para generasi muda di seluruh dunia.
Faktanya, fitur For You Page telah mendorong raksasa media sosial lain seperti YouTube, Facebook, Instagram, dan Snapchat untuk menerapkan fitur yang sama di platform mereka.
Di sisi lain, aplikasi TikTok juga terus menambahkan sejumlah fitur baru pada platformnya. Baru-baru ini, TikTok mengumumkan rencana untuk menambahkan tag pada video yang dibuat dengan AI atau kecerdasan buatan.
Dengan indikator ini, TikTok akan memberikan informasi kepada pengguna ketika mereka melihat foto, video, atau konten audio yang dibuat dengan alat AI pihak ketiga.
Sebelumnya, untuk meningkatkan pengalaman pengguna, TikTok dilaporkan mulai menyediakan tag khusus untuk video yang dihasilkan AI. Tindakan ini sebagai upaya agar pengguna tidak tertipu oleh video yang sekilas tampak seperti sosok atau tempat di dunia nyata.
Aturan TikTok ini akan mewajibkan pembuat konten untuk memberikan pengingat kepada pengguna jika konten yang dilihatnya adalah video yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI).
Namun, kebijakan ini mungkin sulit diterapkan karena pembuat konten biasanya menggunakan perangkat lunak AI pihak ketiga.
Untuk itu, melihat kemungkinan ada kreator yang tidak mengikuti aturan tersebut, TikTok akhirnya bermitra dengan Content Credentials untuk memberi label pada konten yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Kredensial konten adalah informasi digital yang terkait dengan konten kreatif, seperti gambar atau video, yang memberikan detail tentang asal, pembuat, dan perubahan pada konten tersebut.
Menurut Engadget, pada Minggu (12/5/2024) Content Credentials memperkenalkan solusi untuk melacak asal usul gambar AI yang digunakan dalam proses pengeditan konten, baik berupa foto maupun video, dan diunggah ke TikTok. aplikasi.
Pengguna akan dapat melihat asal konten ketika menemukan konten AI pada platform yang mendukung teknologi Kredensial Konten.
TikTok mengatakan ini akan menjadi platform video pertama yang mendukung tag konten AI dari kredensial konten. Namun, perlu waktu beberapa saat untuk menerapkan tag ini ke lebih banyak pengguna.
Meskipun fitur ini berguna untuk mencegah konten AI menipu pengguna sekaligus melindungi pembuat aslinya, penerapan tag AI tidak semudah kelihatannya.
OpenAI mencatat di halaman dukungannya bahwa teknologi ini bukanlah solusi terbaik untuk mencegah penyebaran konten AI, terutama karena metadata yang didukungnya dapat dengan mudah terhapus baik secara tidak sengaja maupun sengaja.
Tag AI juga tidak akan efektif jika orang tidak memperhatikan atau bahkan peduli dengan tag pengingat tersebut. TikTok mengatakan pihaknya berencana untuk mengatasi masalah ini juga.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pengawas data MediaWise dan organisasi hak asasi manusia Witness dalam serangkaian kampanye literasi media untuk mendidik pengguna TikTok tentang label tersebut.
Diketahui TikTok dan Universal Music Group (UMG) telah menandatangani kesepakatan baru. Dengan kesepakatan baru ini, lagu-lagu dari musisi yang dipimpin Universal akan kembali ke TikTok.
Mengutip informasi Engadget, Senin (6/5/2024), kedua perusahaan juga berupaya secepatnya agar konten dari musisi Universal tersedia kembali di aplikasi TikTok.
Jadi kini pengguna bisa kembali menikmati lagu-lagu Taylor Swift, Olivia Rodrigo dan masih banyak musisi lainnya.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, kedua perusahaan mengatakan bahwa kecerdasan buatan genetik akan menjadi salah satu perlindungan untuk melindungi konten dari musisi yang ditampilkan di platform video pendek tersebut.
“TikTok dan UMG akan bekerja sama untuk memajukan kecerdasan buatan di industri musik guna melindungi seni manusia dan nilai ekonomi yang dimiliki para artis dan penulis lagu ini,” tulis Universal dalam sebuah pernyataan.