warriorweeknow, JAKARTA – Sebagai bank dengan portofolio kredit UKM terbesar di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan terus fokus pada UKM, khususnya dalam hal pemberdayaan.
Bank pelat merah ini menetapkan strategi meningkatkan kredit UMKM sebesar 11-12 persen pada tahun ini. Pada akhir Desember 2023. alokasi pinjaman BRI kepada UKM mencapai Rp 1.068,7 triliun.
“Sekarang BRI meningkatkan kreditnya menjadi 11,2 persen, setelah itu BRI ingin melanjutkan pertumbuhan agresif di tahun 2024, tepatnya sekitar 11-12 persen,” kata Direktur Utama BRI Sunarso baru-baru ini.
Pada tahun 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen year-on-year menjadi Rp 1.266,4 triliun. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,4 persen secara tahunan pada tahun 2023.
Kredit BRI mencapai 1,266 triliun. Artinya mampu tumbuh sebesar 11,2 persen dan yang lebih menarik dan penting bagi BRI adalah kita tetap fokus pada usaha kecil dan menengah, dengan porsi kredit UMKM BRI yang mencapai 84,38 persen.
“Target kita mencapai 85 persen pada tahun 2025,” kata Sunarso.
Strategi tersebut, lanjut Sunarso, adalah yang pertama dengan tetap fokus pada UMKM, khususnya ultra mikro. Oleh karena itu, kelanjutan kinerja dan strategi Ultra Micro Holding (UMi) diwujudkan sebagai sumber pertumbuhan baru.
Dari sisi ekspansi, Holding UMi hingga saat ini telah memasuki tahun ketiga dan berhasil menambah 6 juta peminjam, sehingga dari awal 31 juta peminjam (13 September 2021), kini setidaknya berhasil melayani 37 juta peminjam dengan akses keuangan formal (mulai Desember 2023).
Selain itu, jumlah nasabah holding ultramikro mencapai 37 juta peminjam. Keberhasilan BRI Group dalam mengintegrasikan nasabah ke segmen ultra mikro berdampak pada berkurangnya jumlah nasabah yang tidak memiliki akses keuangan formal.
Kesuksesan lain yang diraih Holding UMi adalah penyaluran pembiayaan sebesar Rp53 triliun melalui kredit digital atau cashless kepada lebih dari 8,6 juta nasabah. Holding UMi juga mengintegrasikan lebih dari 31 juta data yang akan digunakan untuk pemasaran cross-selling.
“Ultra Micro Holing benar-benar semangat untuk lebih efisien dan juga lebih efektif dalam mendukung UKM sehingga BRI dapat memperluas jangkauan layanannya kepada sebanyak-banyaknya masyarakat dengan cara dan biaya yang seefisien mungkin”, ujar Sunarso.
