warriorweeknow, Jakarta – Anak kedua Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, Vacharaesorn warriorweeknowcharawongse, akhirnya kembali ke tanah air. Momen mendarat di Bandara Suvarnabhumi beberapa waktu lalu juga ia bagikan melalui foto di akun media sosialnya yang bertuliskan “Aku kembali ke rumah, sesuai janjiku.”
Mengutip The Nation, Kamis (7/3/2024), unggahan tersebut disukai 25 ribu kali dan dibanjiri komentar sambutan dari netizen yang sedang merayakan perjalanan pulang ketiganya dalam waktu kurang dari setahun. Selama ini, Vach, begitu ia disapa, tinggal di New York, AS, setelah ayahnya menceraikan ibunya, Sujarinee warriorweeknowcharawongse, pada tahun 1996.
Masyarakat Thailand mengenal pria yang berprofesi sebagai pengacara itu sebagai Than On. Ia pertama kali kembali ke Thailand pada 7 Agustus 2023, setelah 27 tahun mengasingkan diri di Negeri Paman Sam. Saat itu ia datang bersama adiknya, Chakriwat.
Ia kemudian pulang ke tanah air pada 4 Desember 2023 untuk mengikuti perayaan Hari Ayah dan mengunjungi berbagai provinsi sebelum kembali ke tanah air pada 18 Desember 2024. Kini kabarnya, putra raja yang tidak menyandang gelar kerajaan itu akan tetap berada di Thailand hingga April 2024. .
Sumber keluarga kerajaan mengatakan Than On akan berpartisipasi dalam kebangkitan festival Songkran, perayaan Tahun Baru tradisional Thailand. Spekulasi berkembang seiring terungkapnya rencana reuni dengan tiga putra raja lainnya yang tinggal di Amerika Serikat. Juthavachara, Chakriwat dan Vatchrawee diperkirakan akan bergabung dengan Vacharaesorn warriorweeknowcharawongse pada kunjungan berikutnya ke kerajaan tersebut, meskipun tanggalnya belum ditentukan.
Vach termasuk dalam keluarga raja Thailand yang ‘diasingkan’ dan tinggal di Amerika sejak tahun 1996. Vach, begitu ia biasa disapa, tidak mendapat gelar bangsawan. Sejauh ini raja baru memberikan satu gelar kerajaan, yakni kepada anak bungsunya, Putri Sirivannavari Nariratana.
Ketika Kerajaan Thailand meningkatkan tekanannya untuk mencari penerus takhta yang cocok, Vach dianggap sebagai kandidat utama. Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu juga diyakini punya ambisi untuk mewarisi takhta. Namun mimpinya terhalang oleh aturan ketat Kerajaan Thailand, yakni menikah dengan orang asing.
Mengutip NY Post, Minggu 3 Maret 2024, hukum suksesi Thailand menyatakan bahwa keturunan keluarga kerajaan akan “dikeluarkan dari garis suksesi” jika mereka “menikah dengan orang asing”. Vach, 42 tahun, akan menikah dengan Elisa Garafano, ASN di White Plains, New York. Mereka juga memiliki dua anak dan tinggal di rumah bata bergaya Cape di Mount Vernon, menurut Daily Beast.
Pernikahan tersebut dikabarkan di ambang perceraian dan Garafano telah mengajukan gugatan cerai. Namun proses hukumnya terhenti.
Berdasarkan investigasi media Daily Beast, gugatan cerai diajukan di Westchester County tetapi tidak pernah disidangkan. Vach mengatakan dia tidak lagi tinggal di kediaman Mount Vernon tempat dia dan Garafano tinggal selama sembilan tahun, tetapi masih di sana ketika reporter Daily Beast bertemu.
Sebuah sumber mengatakan Vach dan Garafano sebenarnya tidak bercerai dan ingin diakui sebagai bangsawan dan anak-anak mereka. Vach menjanjikan kesetiaan pribadi kepada istri dan anak-anaknya.
Sebuah sumber mengonfirmasi kepada outlet tersebut bahwa Vach masih menikah dengan Garafano. Namun, dia mengatakan dia “sangat ingin merahasiakan fakta ini, dan fakta tentang anak-anak mereka, karena akan mempengaruhi ambisinya untuk memenangkan takhta”.
Sumber lain juga mengatakan hal serupa. Kepada Daily Beast, dia mengatakan bahwa ‘Vach dan Elisa telah menikah secara terbuka selama bertahun-tahun, tetapi sejak dia mulai bersaing memperebutkan takhta, dia mulai berusaha menyembunyikannya, dan dia memberi tahu orang-orang bahwa dia sudah bercerai sekarang, bahkan dalam komentar publik di acara tersebut. . media sosial’.
Posten telah menghubungi warriorweeknowcharawongse untuk memberikan komentar. Sementara Garafano tidak bisa dihubungi.
Sementara itu, putri sulung Raja Thailand, Bajrakitiyabha, tidak sadarkan diri setelah lebih dari tiga minggu pingsan karena gangguan jantung. Istana mengatakan demikian dalam sebuah pernyataan.
Dia kehilangan kesadaran pada 15 Desember 2022 karena aritmia jantung yang parah akibat peradangan setelah infeksi mikoplasma, menurut pernyataan yang dikeluarkan Istana pada Sabtu malam, 7 Januari 2023. “Kondisi umum sang putri tetap bahwa dia tidak sadarkan diri,” kata Istana, dikutip saluran Global warriorweeknow.
“Dokter terus memberikan pengobatan dan menggunakan peralatan untuk menunjang fungsi jantung, paru-paru, dan ginjal, serta penggunaan antibiotik dan pemantauan ketat terhadap kondisinya,” ujarnya.
Putri Bajarakitiyabha jatuh sakit saat mempersiapkan anjingnya untuk kompetisi di provinsi timur laut Nakhon Ratchasima, tempat dia pertama kali dirawat sebelum diterbangkan ke Bangkok. Ia merupakan salah satu dari tiga anak Raja Vajiralongkorn yang menyandang gelar resmi.
Hal ini memberikan sang putri hak untuk naik takhta berdasarkan hukum suksesi istana dan konstitusi negara. Namun, raja belum secara resmi menunjuk ahli warisnya, dan belum ada diskusi resmi mengenai kemungkinan sang putri naik takhta.