warriorweeknow, Jakarta – Pikiran tentang hal-hal duniawi seringkali muncul secara tidak sengaja saat kita berdoa. Tak jarang, berkhayal atau melamun saat shalat membuat seseorang menjadi kurang khusyuk.
Lantas, apakah shalat sambil berkhayal atau melamun bisa membatalkan shalat?
Menurut Imam Nawawi dalam kitab Fatawa Al-Imam An-Nawawi, seseorang yang shalat sambil berkhayal atau berfantasi ketika shalat, maka keadaan shalatnya tetap sah.
“Namun, dihukum secara makruh.” Pasalnya, ketika shalat harus bertaqwa kepada Allah, mengutip situs Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Rabu 24 Juli 2024.
Imam Nawawi berkata:
Jika Allah memberikan اذتها هل تبطل صلاته atau أجاب رضي الله عنه : تصح صم
“Jika seseorang membayangkan maksiat dan kezaliman saat shalat, sehingga hatinya tidak konsentrasi dan tidak menyerap bacaannya, apakah sah shalatnya?” Jawab: Sholatnya sah, namun makruh.’
Jadi orang yang berkhayal, pikirannya kemana-mana, bahkan memikirkan sesuatu yang jahat, maka shalatnya dianggap sah. Meski sah, shalatnya dianggap panjang karena hatinya tidak hadir dan tidak menyerap bacaan yang dibacanya.
Namun bersikap formal bukanlah suatu kewajiban dalam berdoa. Namun, bukan berarti kita mengabaikannya. Kami harus mencoba dan mengerjakannya. “Setidaknya kita berusaha memikirkan dan menyerap setiap bacaan yang dibacakan saat salat,” tulis Kelompok Layanan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Islam Kementerian Agama.
Melamun atau melamun saat shalat tidak dianjurkan. Namun, melamun di luar shalat disebut-sebut memiliki manfaat pengobatan.
Menurut WebMD, melamun dikenal sebagai istirahat otak yang alami dan menyehatkan.
Penelitian menunjukkan bahwa melamun dapat digunakan sebagai alat untuk membantu Anda mengambil keputusan besar atau hal penting lainnya.
“Mimpi diartikan sebagai pengalaman spontan yang tidak dibimbing oleh apapun. Lamunan biasanya berlangsung beberapa detik. “Namun, diperkirakan sepertiga hingga setengah dari seluruh jam bangun dihabiskan untuk melamun,” demikian artikel yang diulas oleh dokter keluarga Philadelphia College of Osteopathic Medicine Melinda Rattini, DO., di situs Webmd, Rabu. (24.7.2024).
Bermimpi atau melamun sangat berbeda dengan melamun atau melamun, walaupun namanya mirip dalam bahasa inggris.
Biasanya mimpi adalah aliran kesadaran terus menerus yang mengikuti satu sama lain dalam hitungan detik. Meskipun melamun tampak seperti keadaan istirahat, dan dalam banyak hal memang demikian, jelas juga bahwa banyak hal yang terjadi di otak selama ini.
Bermimpi terjadi di area otak yang disebut “jaringan default” dan telah terbukti menjadi lebih terstimulasi seiring dengan berkurangnya rangsangan eksternal. Jaringan ini terutama melibatkan korteks prefrontal medial, korteks cingulate posterior, dan persimpangan temporoparietal.
Namun, ada beberapa variasi apakah melamun melibatkan jaringan default serta wilayah otak lain yang lebih sentral
Bermimpi memiliki dua tipe berbeda. Artinya, melamun secara sengaja dan tidak sengaja.
Melamun yang disengaja adalah ketika seseorang dengan sengaja bermimpi untuk mendorong kreativitas atau pemecahan masalah.
Sedangkan lamunan yang tidak disengaja adalah ketika lamunan mengganggu seseorang. Hal ini sering kali dapat mengalihkan perhatian Anda saat Anda fokus pada suatu tugas. Meski membosankan, lamunan yang tidak disengaja menggunakan bagian otak yang sama dengan lamunan yang disengaja.
Di dunia yang serba cepat, otak terus digunakan setiap hari. Dalam situasi seperti ini, melamun merupakan metode yang terbukti dapat mengurangi stres dan merelaksasi otak dari rangsangan terus-menerus.
Manfaat melamun yang utama adalah mengembangkan kreativitas. Ada hubungan ilmiah antara melamun dan peningkatan kreativitas. Melamun telah terbukti meningkatkan pemecahan masalah untuk tugas-tugas non-kreatif. Ia bekerja dengan menciptakan pemikiran dan jalur baru di otak.
Penelitian terbagi atas gagasan bahwa melamun yang disengaja lebih produktif daripada melamun yang tidak disengaja.