warriorweeknow, Jakarta – Guna menunjang kesehatan jemaah lansia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menerapkan program ramah lansia mulai tahun 2023 dan berlanjut hingga tahun 2024.
Program ini mengikutsertakan petugas yang telah dipilih untuk mengikuti ibadah haji. Selama ritual, kesehatan jamaah dipantau melalui pengukuran kebugaran, dan kesiapan fisik serta mental diperiksa sebelum penerbangan.
“Program ini melibatkan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam kegiatan ritualnya. Dengan begitu, petugas bisa mengenal penonton sejak dini dan menjalin hubungan emosional yang baik,” ujar Kepala Dinas Kesehatan RI. Administrasi Haji. Puskesmas Liliek Marhaandro Susilo, Diposting oleh Sehat Negeriku pada Sabtu 18 Mei 2024.
Sebelumnya, pengunjung hanya bertemu dengan petugas medis di awal penerbangan sehingga membuat mereka merasa aneh dan tidak nyaman selama berada di dalam pesawat. Sebagian besar jamaah haji belum pernah naik pesawat, sehingga perjalanan jauh ke Jeddah dapat menimbulkan gangguan kesehatan karena kurangnya pengetahuan tentang penggunaan pesawat.
Oleh karena itu, tenaga medis harus aktif memberikan edukasi kepada jamaah tentang cara menggunakan pesawat dan pentingnya makan dan minum selama perjalanan.
Liliek menegaskan, harapannya dengan mengenal penonton sejak dini, mereka tidak malu bertanya.
Pemantauan kesehatan dilakukan secara ketat di dalam kelompok, terutama pada khalayak yang berisiko tinggi. Audiens ini mencakup orang lanjut usia dengan komplikasi kehamilan dan orang yang belum berusia lanjut namun memiliki riwayat penyakit tersebut.
“Kami mengelompokkan 30 orang teratas ke dalam kategori audiens prioritas, yang kesehatannya harus dipantau setidaknya dua hari sekali. Tesnya meliputi tekanan darah, saturasi oksigen, dan detak jantung,” kata Lilek.
Antrean panjang untuk berangkat haji menyebabkan peningkatan jamaah berisiko tinggi. Saat ini, jatah haji sudah diterima sekitar 5,4 juta orang, kuota normalnya 221.000 per tahun.
Rata-rata masa tunggu haji adalah 24 tahun.
Pemerintah Indonesia berupaya menekan angka kematian jemaah haji pada musim haji 2024. Jika kita belajar dari pengalaman tahun 2023, jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal mencapai 774 orang, sebagian besar adalah lansia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag) fokus pada kesehatan jamaah haji yang berangkat ke tempat suci dan pemeriksaan kesehatannya, terutama yang mengidap hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Liliek menjelaskan inovasi Kartu Haji Sehat (KKJH) yang kini dilengkapi kode QR. QR Code berisi informasi singkat tentang riwayat kesehatan penonton, seperti nama, tanggal lahir, riwayat kesehatan, pengobatan umum, vaksinasi, dan alergi.
Tujuan dari kode QR ini adalah untuk memberikan pengobatan yang cepat dan tepat jika terjadi penyakit pada jamaah haji di Arab Saudi. Untuk memastikan terapi yang diberikan akurat, informasi kesehatan khalayak dapat diakses melalui fasilitas kesehatan Arab Saudi.
“Dengan adanya informasi ini, kami berharap penanganan terhadap penonton yang sakit bisa lebih cepat dan akurat. Jadi tidak perlu lagi menebak-nebak obat yang diberikan,” kata Liliek.
Kode QR diharapkan dapat mempercepat proses pengobatan dan memungkinkan pasien lain menggunakan tempat tidur klinik dengan lebih cepat. Hal ini sesuai amanat undang-undang yang fokus pada pemberian bantuan kepada jemaah haji tetap.
“Informasi kesehatan secara umum tersedia dan tersedia di institusi kesehatan Saudi. Hal ini memudahkan dan mempercepat pertolongan masyarakat yang sakit, sehingga proses pengobatan lebih efisien,” lanjut Lilek.