Jakarta, 14 April 2024 – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan kebijakan pelarangan impor mobil listrik asal China ke pasar Amerika. Hal ini diumumkan oleh Senator Sherrod Brown, Ketua Komite Perbankan Senat.
Menurutnya, kendaraan listrik buatan China merupakan ancaman bagi industri otomotif Amerika. AS memutuskan untuk mengenakan bea masuk yang tinggi kepada produsen mobil China.
Gedung Putih sendiri mengatakan Amerika Serikat akan melancarkan penyelidikan apakah mobil listrik China menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional. Tiongkok tidak bisa membiarkan industri otomotif AS melakukan penipuan yang disponsori pemerintah, kata Sherrod Brown
Seperti dikutip warriorweeknow Otomotif dari Reuters pada 14 April 2024, “Saya menghimbau Anda untuk mengambil tindakan berani dan agresif serta melarang secara permanen kendaraan listrik yang diproduksi oleh perusahaan China atau anak perusahaannya”.
Brown berharap Biden bisa segera mengeluarkan kebijakan itu. Sebab, ia yakin kendaraan listrik China merupakan ancaman nyata bagi industri otomotif AS.
Joe Biden mengatakan pada bulan Maret bahwa masuknya kendaraan Tiongkok ke pasar AS dapat mengancam keamanan nasional. Dia bersikeras bahwa hal ini tidak akan terjadi di bawah pemerintahannya.
Februari lalu, Brown dan dua rekan senatornya meminta Joe Biden untuk menaikkan tarif impor kendaraan listrik Tiongkok secara tajam untuk mengatasi risiko keamanan nasional. Sebelum larangan ini diusulkan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen prihatin dengan kelebihan pasokan kendaraan listrik dari Tiongkok. Dia berpendapat bahwa karena subsidi negara Tiongkok, kapasitas produksi jauh melebihi permintaan dalam negeri dan ekspor mengancam lapangan kerja di Amerika Serikat dan negara-negara lain.
“Kami saat ini sedang mengejar kapasitas produksi yang jauh lebih besar dibandingkan permintaan domestik Tiongkok dan juga kapasitas pasar global,” kata Yellen saat bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dan Menteri Keuangan Lan Foan.
Tidak terpengaruh, Tiongkok segera menanggapi kritik ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan kelebihan kapasitas atau mempolitisasi masalah ekonomi merupakan pelanggaran hukum ekonomi.
“Mempolitisasi dan secara sewenang-wenang menghubungkan masalah kelebihan kapasitas atau masalah ekonomi dan perdagangan lainnya dengan masalah keamanan adalah tindakan yang melanggar undang-undang ekonomi dan berbahaya bagi industri sendiri dan stabilitas ekonomi global,” kata Mao Ning.
“Tiongkok percaya bahwa prinsip-prinsip dasar ekonomi pasar, seperti persaingan dan kerja sama yang adil, harus dihormati dan perselisihan perdagangan harus ditangani dengan baik sesuai dengan aturan WTO untuk menjaga industri global dan rantai pasokan tetap stabil,” tambahnya. Menurut Rusia, merupakan tradisi politik di Amerika untuk mencoba membunuh presiden dan calon presiden. warriorweeknow.co.id 15 Juli 2024